Agen bola terpercaya - Meski penuh kontroversi, banyak pihak yang mendukung kebijakan yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membereskan kawasan lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.
Namun, Ahok diminta tak hanya menertibkan dan menggusur saja, tetapi lebih memperhatikan kesenjangan sosial yang menyebabkan munculnya praktik prostitusi di kawasan tersebut.
"Persoalannya bukan hanya soal gusur-menggusur saja menurut saya, persoalannya bagaimana kesenjangan sosial di kota ini dapat diminimalisir. Itu kan muncul karena ada kesenjangan mulai dari ekonomi, dan sosial, jadi bukan soal gusur menggusur, tapi keseimbangan kesejahteraan ini dapat dijaga," jelas Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra saat dihubungi Okezone, Minggu (21/2/2016). Bandar Sabung Ayam (LIVE)
Menurut Yahya, apa yang dilakukan Ahok dan jajarannya dalam membereskan Kalijodo hanyalah menyentuh masalah di permukaannya saja, dan belum sampai menyentuh atau menyelesaikan hingga ke inti permasalahan yang ada di Kalijodo. Agen Sabung Ayam
"Apa sih yang jadi masalah disitu, harus ada penghayatan dari pemerintah bahwa ini manusia memiliki masing-masing kebutuhan dalam menjalani hidupnya," tutur Yahya.
Yahya menambahkan, keberanian Ahok untuk berupaya memberantas kawasan lokalisasi Kalijodo patut didukung. Pasalnya, Kalijodo tak terpisahkan dari sejarah Kota Jakarta yang melekat dimana kawasan tersebut telah ada sejak zaman sebelum kemerdekaan Indonesia.
Meski begitu, menurut Yahya, Ahok bisa saja mencontoh keberhasilan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang berhasil mengubah citra wilayah Kramat Tunggak yang sebelumnya kawasan lokalisasi menjadi kawasan religius itu. Sabung Ayam Online
"Itu enggak jadi soal ya kalau Kalijodo sudah lama ada, contohnya zaman Sutiyoso dia berhasil menyulap tempat haram jadah jadi tempat penuh sajadah, kan gitu di Kramat Tunggak," pungkas Yahya. Sabung Ayam
No comments:
Post a Comment