QUITO – Jumlah korban tewas akibat gempa
berkekuatan 7,8 skala richter (SR) yang mengguncang Ekuador pekan lalu
telah bertambah menjadi 654 orang. Selain korban tewas, sedikitnya 58
orang masih dinyatakan hilang.
Laporan yang dilansir Associated Press, Minggu (24/4/2016) melaporkan 113 orang berhasil diselamatkan dan 25 ribu lainnya masih berada di pengungsian.
Bertambahnya jumlah korban tewas membuat bencana ini menjadi gempa paling mematikan yang terjadi di Amerika Selatan sejak gempa Kolombia pada 1999 yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Sejak gempa awal yang terjadi pada Sabtu, 16 April 2016 lalu, warga yang selamat masih tidur di luar rumah dan kesulitan untuk mendapatkan air dan makanan. Bantuan terus berdatangan dari luar negeri namun, para sukarelawan telah memperingatkan mengenai adanya keterlambatan.
Kerusakan akibat gempa diperkirakan mencapai jumlah USD3 miliar dan usaha pembangunan kembali akan memakan waktu hingga bertahun –tahun. Bank Dunia telah mengumumkan akan memberikan pinjaman senilai USD150 juta untuk kepada Ekuador untuk melakukan pembangunan kembali.
Laporan yang dilansir Associated Press, Minggu (24/4/2016) melaporkan 113 orang berhasil diselamatkan dan 25 ribu lainnya masih berada di pengungsian.
Bertambahnya jumlah korban tewas membuat bencana ini menjadi gempa paling mematikan yang terjadi di Amerika Selatan sejak gempa Kolombia pada 1999 yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Sejak gempa awal yang terjadi pada Sabtu, 16 April 2016 lalu, warga yang selamat masih tidur di luar rumah dan kesulitan untuk mendapatkan air dan makanan. Bantuan terus berdatangan dari luar negeri namun, para sukarelawan telah memperingatkan mengenai adanya keterlambatan.
Kerusakan akibat gempa diperkirakan mencapai jumlah USD3 miliar dan usaha pembangunan kembali akan memakan waktu hingga bertahun –tahun. Bank Dunia telah mengumumkan akan memberikan pinjaman senilai USD150 juta untuk kepada Ekuador untuk melakukan pembangunan kembali.
No comments:
Post a Comment